Baik sebelum kita menuju cerita yang sebenarnya. Alangkah
baiknya untuk mengetahui sedikit transportasi umum yang ada di Paris. Jadi di
Paris itu transportasi umumnya adalah Metro,Bus dan RER. Sebenarnya Metro dan
RER itu sama-sama berbentuk kereta. Lalu dimana bedanya? Bedanya adalah RER itu
untuk tujuannya yang lebih jauh. Karena paris sendiri terbagi menjadi 5 zona. Sedangkan
metro untuk yang jaraknya lebih pendek. Trus gimana si penampakannya?
Nih aku beri gambar dari Metro Paris
Sedangkan dibawah ini adalah gambar stasiun dari
Metro. Oh ya bagusnya disini tidak ada yang namanya keterlambatan kedatangan. Jadi
dijamin tepat waktu deh. Apalagi orang-orang yang berjalan di dalam
stasiun-stasiun dengan sangat cepatnya seperti berlari.
Sedangkan yang ini adalah gambar dari RER yang ada
di Paris. Keretanya ada yang bertingkat loo..keren kan hehe. Coba di Indonesia
transportasi umumnya sudah seperti ini ya..huhuhu
Sebenernya RER di Paris ada banyak jenisnya. Foto yang
dibawah ini adalah RER D Paris.
Lalu gimana peta jalur transportasi. Voilaaa (this
is it)
Udah kayak jalur semut kan jalurnya. Bener-bener
deh banyak banget jalurnya. Sedangkan jalurnya sendiri berada di bawah tanah. Sehingga
semua stasiun Metro atau RER pasti harus turun kebawah dulu untuk mencapainya. Bisa
dibayangkan gimana kalau Paris dibelah. Sudah kayak jalan semut dibawahnya. Dan
tidak ada jalur yang memecah jalan raya. Jadi hampir semua jalurnya berada
didalam tanah atau berada diatas. Dengan begini bisa mengurangi konsentrasi
antrian mobil juga karena ada kereta yang sedang melintas. Oh ya..Disini kalian
akan terbiasa melihat orang-orang yang memakai barang bermerk naik transportasi
umum.
Oke kembali ke topik. Jadi apa si yang sebenernya
membuatku sampai manjat gerbang. Karena pada waktu itu aku mau pergi ke Gare du
Nord. Jika kalian membaca ceritaku sebelumnya ketika akan pergi ke Compiegne
kejadian ini adalah kejadian sebelumnya. Saat itu aku hanya membeli tiket untuk
sekali pakai. Nah bodohnya ternyata aku salah mengambil Metro dan kuputuskan
untuk berhenti dan kembali ke tempat semula. Otomatis setelah berhenti dan
turun dari Metro aku mencari pintu keluar untuk menyeberang ke jalur sebelah
karena disini tidak bisa seenaknya nyebrang dari satu jalur ke jalur yang
lainnya. Dan aku baru sadar ketika memasukkan tiket untuk membuka gerbang masuk
dan tiket suda tidak bisa digunakan. Sedangkan aku sudah terlanjur berada
diluar. Oke kalau begitu saya akan mencari loket. Setelah berkeliling dan
melihat sekitar ternyata tidak ada juga. Yang ada hanyalah mesin tiket otomatis
yang hanya bisa membeli tiket dengan uang koin. Harusnya di beberapa mesin ada
juga yang bisa dengan menggunakan kartu bank tetapi mesin ini tidak bisa. Apesnya
lagi didompet sedang tidak ada uang receh. Sempat terpikir si untuk meminta
uang receh ke orang yang lewat kalau keadaanya sudah mendesak karena tiket
kereta ke Compiegne kurang 1 jam lagi. Belum sempat melakukan hal tersebut
beberapa saat kemudian ada seseorang yang sangat menginspirasi. Orang tersebut
berjalan dari belakang saya dan hap hap dengan gampagnya melompati gerbang
otomatis. Sebagai gambaran seperti inilah tinggi dan bentuk gerbangnya.
Baik tanpa pikir panjang akhirnya kuikuti apa yang
di lakukan orang tersebut. hap..hap..cuman 2 pijakan saja akhirnya saya kembali
masuk kedalam karena sebelumnya aku telah memperhatikan dengan seksama dimana
saya harus memijakkan kaki ketika memanjat hehe.
Sekali lagi jangan coba-coba melakukan hal ini ya.
Karena sebenernya kalau sampai ketahuan petugas dendanya bisa 30-40 Euro lo :D
0 comments:
Post a Comment